Rabu, 01 September 2010

TUGAS KELOMPOK: PENGANTAR PENDIDIKAN

KELOMPOK 1 : Hakekat Manusia dan Pengembangannya
KELOMPOK 2 : Pengertian dan unsur - unsur pendidikan
KELOMPOK 3 : Landasan dan azas - azas pendidikan serta penerapannya
KELOMPOK 4 : Perkiraan dan Antisipasi terhadap masyarakat masa depan
KELOMPOK 5 : Pengertian, fungsi, dan jenis lingkungan pendidikan
KELOMPOK 6 : Aliran - aliran pendidikan
KELOMPOK 7 : Permasalahan Pendidikan
KELOMPOK 8 : Sistem Pendidikan Nasional
KELOMPOK 9 : Pendidikan dan Pembangunan

Otak Tengah

OTAK TENGAH
AKANKAH ENGKAU MERUBAH NASIB BANGSA INDONESIA?

M. Kristiawan, M.Pd.
Dosen FKIP Bahasa Inggris UBL


Benar apa yang diperkirakan oleh Albert Enstein dan para ahli yang lainnya mengenai otak manusia,menurut mereka manusia sekarang hanya menggunakan 10% dari kemampuan otak mereka! Wah kalau cuma 10% yang 90% dikemanakan ya?

Baru-baru ini di masyarakat marak terdapat fenomena yang membuat orang merasa ingin tahu dan merasa gelisah. Yaitu beberapa anak-anak setelah melalui suatu pelajaran dan pelatihan khusus, dapat melihat benda sambil menutup mata, membaca tulisan dan lain sebagainya. Sehingga membuat banyak orang merasa bingung. Menuai berbagai macam reaksi; ada yang sangat gembira, ada juga yang menganggap sebagai aliran sesat; juga ada yang menganggap sejenis tipu muslihat baru untuk menipu uang orang banyak. Apakah sebenarnya kejadian seperti ini? Bila merupakan muslihat penipuan, mengapa tidak ada orang yang menguaknya? Bila benar-benar merupakan pengembangan daya otak, mengapa dengan menutup mata dapat melihat benda? Tidak menggunakan mata dapat melihat benda bukankah sebuah fenomena yang menyesatkan? Sementara kak seto dan beberapa psikolog dan dokter saja ikut tidak percaya dan tidak membenarkannya.

Kemampuan yang dapat dilakukan oleh anak-anak yang mengikuti training midbrain (aktivasi otak tengah) ini adalah berjalan dengan mata ditutup, tanpa menabrak. Dilakukan percobaan pada seorang anak yang berjalan dengan mata ditutup kain. Seseorang sengaja menghalangi jalan didepannya. Dia serta merta dapat menghindari rintangan tersebut tanpa menyentuhnya. Seorang anak bahkan dapat mengenali ayahnya diantara kerumunan orang-tua lainnya, tanpa menyentuh dan mendengar suaranya.

Pada tingkatan yang lebih lanjut seorang anak dapat ‘melihat’ benda dibalik tembok atau didalam kotak. Ia bahkan dapat menghitung uang yang terdapat dalam dompet seeorang di hadapannya tanpa orang tersebut mengeluarkan dompetnya. Jika seorang anak rajin melatih fungsi otak tengahnya bahkan dia dapat membaca dokumen yang terletak dalam posisi tertutup.

Kemampuan prediksi (memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian) adalah kemampuan yang lebih tinggi yang dapat di miliki oleh seorang anak. Seorang anak yang telah mendapat aktivasi otak tengah dapat ‘menduga’ kartu apa yang akan muncul pada saat orang tersebut masih mengocok kartunya. Begitu selesai mengocok, dan memilih sebuah kartu, orang tersebut mengambil sebuah kartu yang ternyata tepat seperti ‘dugaan’ sang anak tersebut.

Latihan aktivasi otak tengah yang teratur dapat membuat sang anak menjadi lebih kuat dan mampu melihat benda yang terletak lebih tinggi lagi. Bahkan ada beberapa anak yang dapat medeteksi sampai 360 derajat. Hal itu berarti mereka dapat mendeteksi benda yang terletak di belakang, atas dan semua arah.
Menakjubkan seorang anak yang sudah mengikuti training aktivasi midbrain. Kemungkinan Habibie, Obama dan Einstein sekalipun pastinya akan kalah.

Training aktivasi otak tengah telah mulai dilakukan di Indonesia. Saat ini belum banyak orang yang mengetahui keberadaan dari training  ini. Training biasanya dilakukan selama 2 hari. Pada saat itu juga biasanya dilakukan training untuk para orang tua. Seperti juga bidang keahlian lainnya, orang tua berperan besar untuk dapat membantu anak mengembangkan potensi otak tengah mereka. Seorang anak dengan otak tengah yang kuat, diharapkan dapat mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara lebih maksimal sehingga mereka dapat masuk kategori jenius. Bukan hanya dalam otak kiri (IQ, intelektual) , atau otak kanan (emosional, EQ) tetapi juga dalam ‘Loving Inteligence’. Mereka adalah individu yang seimbang dan mengasihi orang lain seperti sang pencipta mengasihi dia. Sayangnya training aktivasi otak tengah ini hanya dapat dilakukan untuk anak umur 5 – 15 tahun saja (sumber: www.otaktengah.co.id).

Aktivasi otak tengah bukanlah suatu hal yang magis atau berbau supranatural. Aktivasi otak tengah dilakukan dengan secara ilmiah. Aktivasi otak tengah ini  banyak mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang otak Alpha di buktikan secara ilmiah adalah gelombang otak yang muncul dominan pada saat kita dalam keadaan relax dan paling kreatif. Gelombang otak ini biasanya dominan pada saat kita bangun tidur, atau dalam keadaan relax di toilet, atau bahkan sedang berendam air panas di bak mandi. Tidak heran mengapa Archimedes menemukan hukum Achimedes pada saat dia mandi.

Bayangkan saja negara kita apabila 25 tahun mendatang banyak anak bangsa yang dilatih otak tengahnya yang dapat membuat anak memiliki tingkat itelejensi yang tinggi maka ketertinggalan negara kita dari negara-negara maju dapat dikejar dan disejajarkan dengan mudah!

Subhanallah... semoga saja Indonesia dapat sejajar dengan bangsa asing. Namun pertanyaan yang muncul sekarang, berapa harga training aktivasi otak tengah ini? Akan lebih baik apabila negara mendanai seluruh putra-putri bangsa Indonesia untuk mengikuti pelatihan tersebut.  
 


Nama: Muhammad Kristiawan, M.Pd.
Phone: 081957166167




Redenominasi

SELAMAT DATANG REDENOMINASI
 “We are waiting for you”

Oleh:
Muhammad Kristiawan, M.Pd.
Dosen FKIP Bahasa Inggris Universitas Bandar Lampung
Wow senangnya... itulah yang pastinya dirasakan oleh rakyat Indonesia. Dalam waktu dekat dompet pejabat, rakyat, dokter, pengusaha dan profesi lainnya tidak akan keberatan membawa uang. Dompet ditaruh uang Rp.1.000 sudah sama dengan membawa uang Rp. 1.000.000. Bayar parkir tidak lagi Rp. 1.000 kemunkinan hanya 5 sen. Beli permen tidak lagi Rp. 100 kemungkinan 1 sen. Membawa uang Rp. 100 sama halnya membawa Rp. 100.000. Uang Rp. 5 yang saat ini digunakan untuk kerik ketika masuk angin akan sama dengan Rp. 5.000.
Saat ini kita membeli mobil, sepeda motor, laptop bahkan sampai cabai pun terlihat sangat mahal sekali. Nominal yang diberikan untuk uang indonesia seakan tak ada harganya. Membeli sepeda motor perlu mengeluarkan nominal sampai jutaan. Hal ini yang mengakibatkan bangsa kita terasa rendah ketika dibandingkan dengan negara lain. $. 1 USD sama dengan Rp. 9.000 memperlihatkan bahwa uang asing sangat tinggi sekali bagi bangsa Indonesia. Tidak hanya dolar, ringgit sekalipun merasa bahwa nominal mereka sangat tinggi bagi bangsa ini. 
Semua hal yang terlihat mahal akan berubah menjadi tampak tak begitu tinggi nilainya, sekalipun mencari Rp. 1000 nantinya akan sulit atau sama halnya mencari Rp.1000.000. Nominal uang kita yang terutama harus berharga di mata asing. Uang $. 1 USD hanya seharga Rp. 9 saja.
Redenominasi atau penyederhanaan dan penyetaraan nilai rupiah memang baru sebatas wacana. Kemungkinan redenominasi akan diberlakukan pada tahun 2013 (diungkapkan oleh Budi Rochadi deputi gubernur BI di Apa Kabar Indonesia TV One). Redenominasi membutuhkan komitmen nasional serta waktu dan persiapan yang cukup panjang. Hingga kini redenominasi baru pada tahap kajian.
Wakil Presiden Boediono pun mengatakan di Liputan 6 bahwa redenominasi bukan berarti menandakan perekonomian memburuk. Redenominasi justru dilakukan pada saat perekonomian dalam kondisi yang baik.
Pernyataan lain juga disampaikan oleh Pjs Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Dijelaskan, saat ini BI masih melakukan riset mengenai redenominasi dan secara aktif akan berdiskusi dengan sejumlah pihak untuk mencari masukan. Hasil kajian yang dilakukan BI akan diserahkan kepada pihak-pihak terkait agar dapat menjadi komitmen nasional.
Darmin menambahkan, BI menilai, keberhasilan redenominasi sangat ditentukan oleh berbagai hal yang saat ini tengah dikaji, sebagaimana yang telah dilakukan oleh beberapa negara yang berhasil melakukannya.
Redenominasi biasanya dilakukan pada saat ekspektasi inflasi berada di kisaran rendah dan pergerakannya stabil, kondisi ekonomi yang stabil dan menuju ke arah yang lebih sehat, ada jaminan stabilitas harga, serta adanya kebutuhan dan kesiapan masyarakat. Redenominasi sama sekali tidak merugikan masyarakat.
”Redenominasi berbeda dengan sanering atau pemotongan uang. Dalam redenominasi, nilai uang terhadap barang (daya beli) tidak akan berubah. Yang terjadi hanyalah penyederhanaan dalam nilai nominal berupa penghilangan beberapa digit angka nol,” ujar Darmin.
Meskipun redenominasi baru pada tahap kajian, seharusnya kita bangga karena dengan menyederhanakan pecahan rupiah menjadikan harga diri bangsa naik. Ketika Jepang menjual Honda ke Indonesia “Supra Fit” misalnya hanya seharga Rp.11.000. Ketika Xenia senilai Rp. 123.000.000 maka esok hanya Rp. 123.000.
Redenominasi akan membuat Pegawai Negeri Sipil yang biasanya menerima Rp. 2.000.000/ bulan menjadi hanya Rp. 2.000. Begitu juga anggota DPR yang biasanya menerima Rp. 46.000.000(sumber:http://www.mail-archive.com/atekbl@yahoogroups.com/msg01538.html) hanya akan menerima Rp.46.000/ bulan. Masa iya masih doyan korupsi demi uang receh???
Redenominasi mungkin memberikan dampak psikologis yang kurang baik kepada masyarakat apabila masyarakat salah memersepsikan dan mendefinisikan redenominasi. Oleh karena itu, saya mengharap jika hal itu benar-benar akan diterapkan, Bank Indonesia harus menyosialisasikan redenominasi dengan baik dan cermat ke seluruh penjuru negeri ini hingga desa dan dusun agar tidak menimbulkan kecemasan. Kemudian juga menghimbau agar uang rupiah kelak jangan sampai lusuh atau robek layaknya uang dollar.
Bank Indonesia juga harus bisa menyampaikan kepada masyarakat bahwa redenominasi hanya masalah teknis, bukan kebijakan moneter. Redenominasi tidak ada hubungannya dengan harga saham atau dollar.
Selamat datang redenominasi. Kedatanganmu kami nantikan untuk memperbaiki harga diri bangsa Indonesia yang memiliki nominal uang terbesar kedua setelah Vietnam. Kedatanganmu akan membuat pejabat kita lebih memikirkan rakyat, karena mereka akan berpikir panjang kalau cuma uang receh saja kenapa harus mempertaruhkan harga dirinya dan masuk penjara?

Nama: Muhammad Kristiawan, M.Pd.
Phone: 081957166167


Jika Ingin Mendadak Kaya Maka Bangunlah Sekolahan

JIKA INGIN MENDADAK KAYA
MAKA BANGUNLAH SEKOLAHAN

M. Kristiawan, M.Pd.
Dosen Bahasa Inggris DCC Lampung

Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.  Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.  Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha “pembangunan pendidikan” yang lebih berkualitas, antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Diskusi tentang pendidikan memberikan pemahaman kepada kita bahwa pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada penyediaan faktor input pendidikan tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor proses pendidikan.  Input pendidikan merupakan hal yang mutlak harus ada dalam batas-batas tertentu tetapi tidak menjadi jaminan dapat secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan (school resources are necessary but not sufficient condition to improve student achievement).  Di samping itu mengingat sekolah sebagai unit pelaksana pendidikan formal terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak didik yang memerlukan layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan yang berbeda satu dengan yang lainnya mengharuskan sekolah agar terus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan kualitas (mutu pendidikan).  Hal ini akan dapat dilaksanakan jika sekolah dengan berbagai keragamannya itu, diberikan kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didiknya. 
Pendidikan merupakan wahana yang paling efektif untuk membangun manusia yang ideal.  Pendidikan tidak lain adalah media pembentukkan manusia seutuhnya, baik dalam konteks pengetahuan (kognisi), sikap (afeksi) maupun keterampilan (psikomotor) (Mustakim, 2007: 26). Namun apa yang terjadi pada pendidikan saat ini? pendidikan semakin mahal, hampir 50% masyarakat lampung sulit atau tidak bisa menyekolahkan anaknya terutama di sekolah megah (high class).
Sekolah megah (high class) atau dengan embel-embel nasional plus di kota Bandar Lampung semakin banyak, contohnya Sekolah Darma Bangsa (SDB), Global Surya, Ar Raihan, Pelita Bangsa, Tunas Mekar dan Taman Pelangi. Sekolah yang disebutkan di atas adalah sekolahnya orang kaya, dan yang empunya pun pastinya sangat kaya. Sekolah megah tidak akan berhenti di situ, pastinya masih banyak lagi kandidat milyarder yang sedang menunggu giliran membangun sekolahan sebagai tempat memperkaya diri.
Ketika mau mendaftar di Sekolah Darma Bangsa untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) maka orang tua siswa harus menyiapkan uang Dana Pembangunan Pendidikan (DPP) sebesar 15 Juta, uang seragam 1 juta, uang buku 1 juta dan uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Rp. 850. 000. Total pembayaran pertama saja 18 juta sementara masih memikirkan SPP Rp. 850. 000 setiap bulan (sumber: Brosur SDB). Siapakah yang bisa membayar? Tentu saja bukan pedagang kaki lima, bukan petani, bukan penarik becak, bahkan PNS yang luhur sekalipun sepertinya tidak akan mampu untuk menyekolahkan anaknya di SDB.
Bagaimana dengan tingkat SMP untuk sekolah di SDB? Uang DPP 18 juta, uang seragam 1 juta dan uang buku 1,25 juta. Untuk dapat masuk di SDB harus menyiapkan 20,25 juta, belum termasuk SPP sebesar 1 juta yang harus dibayarkan setiap bulan. (sumber: Brosur SDB). Pertanyaannya sekarang kayakah sang pemilik SDB (Ir. Firmansyah. Y.A. MBA., M.Sc. dan Lidwina Heryani, STA, BE)? Tentu saja kaya bukan....
Bagaimana dengan sekolah di Ar Raihan? Uang pendaftaran Rp. 250.000, daftar ulang 10 juta, SPP Rp. 600.000. untuk dapat masuk di Ar Raihan orang tua harus menyiapkan 11 juta (sumber: Ashepi Zulham guru Bahasa Inggris Ar Raihan). Belum biaya study tour  yang konon dilaksanakan ke Malaysia dan Singapura, besaran biaya untuk study tour sekitar 4 juta. Bagaimana dengan pemilik Ar Raihan? Kaya tidak Drs. Gunadi Rusydi, M.Kom? Pastinya kaya sekali....
Ada lagi sekolah Global Surya milik Drs.H. Andi Surya M.M yang juga empunya UMITRA, beliau termasuk orang kaya karena membangun sekolahan. Untuk Sekolah Dasar (SD), Global Surya memungut biaya pendaftaran Rp. 100.000, DPP 10,5 juta, dana kegiatan Rp. 700.000, uang buku Rp. 690.000 dan uang seragam Rp. 650.000 (Sumber: Brosur Global Surya). Total biaya satu tahun untuk SD di Gobal Surya senilai Rp. 13.290.000 busyet... Bagaimana dengan SMP? Pastinya lebih tinggi.
Bagaimana dengan sekolah yang selevel Taman Kanak- kanak seperti Taman Pelangi? Biaya di TK Taman Pelangi (usia 5 tahun: 5,1 juta) pastinya lebih besar daripada masuk pendidikan selevel perguruan tinggi. Akankah ada orang miskin sekolah di TK Taman Pelangi? Betul buku karangan Eko Supryanto “Orang Miskin Dilarang Sekolah” apalagi sekolah di TK Taman Pelangi, Mimpi Kali Yeee. Memang kenyataanya, orang miskin tidak boleh sekalipun bermimipi tuk jadi kaya karena sekolah saja susah.
Sekolah-sekolah seperti Sekolah Darma Bangsa, Global Surya, Ar Raihan, Pelita Bangsa, Tunas Mekar dan Taman Pelangi merupakan pembodohan cara baru yaitu privatisasi pendidikan dengan biaya selangit. Ketika sekolah berlomba untuk meningkatkan kualitas dengan segala macam program yang dibuat seperti yang terjadi sekarang ini, maka masyarakatlah yang menanggung pembiayaannya (Made Wiryana ,2007).
Biaya-biaya penyelenggaraan pendidikan memang tidak murah, karena sipemilik sekolahan ingin kaya. Apakah anda ingin kaya? Maka Bangunlah sekolahan. “Kaya tanpa korupsi” itu baik, namun kita perlu menelaah lebih dalam lagi tentang apa itu pendidikan? Pendidikan adalah “memanusiakan manusia” (Paulo Freire dalam bukunya Pedagody and The Oppressed).
 

Nama: Muhammad Kristiawan, M.Pd.
Phone: 081957166167